BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Proses
suatu sistem terisolasi yang disertai dengan
penurunan entropi tidak mungkin terjadi. Dalam setiap proses yang
terjadi pada sistem terisolasi, maka entropi sistem tersebut selalu naik atau
tetap tidak berubah.
Lebih
lanjut, jika suatu sistem terisolasi dalam keadaan demikian rupa sehingga
entropinya maksimum, maka sistem itu dalam keadaan seimbang. Hal ini disebabkan
karena setiap proses yang akan terjadi berkaitan dengan penurunan entropi,
sehingga tidak mungkin terjadi. Dengan perkataan lain, syarat untuk
keseimbangan ialah bahwa entropinya harus maksimum.
1.2. Rumusan Masalah
Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini antara
lain :
1.
Bagaimanakah bentuk proses Reversibel dan Ireversibel?
2.
Apakah yang dimaksud dengan Entropi?
3. Bagaimanakah Asas Kenaikkan
Entropi?
1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, pembahasan
materi dari makalah ini bertujuan untuk :
1.
Mengetahui bentuk proses Reversibel dan Ireversibel.
2.
Mengetahui pengertian Entropi.
3.
Mengetahui Asas Kenaikkan Entropi.
BAB II
PERMASALAHAN
2.1. Bagaimanakah Bentuk
Proses Reversibel dan Ireversibel?
Proses reversibel adalah proses termodinamik yang
dapat berlanggsung secara bolak-balik. Sebuah sistem yang mengalami idealisasi
proses reversibel selalu mendekati keadaan kesetimbangan termodinamika antara
sistem itu sendiri dan lingkungannya. Proses reversibel merupakan proses
seperti-kesetimbangan (quasi equilibrium process).
Proses yang dapat dibalik arahnya dinamakan proses reversibel.
Proses
reversibel adalah murni dan bersifat hipotesis. Berbagai proses yang
diidealisasikan sebagai proses reversibel adalah :
·
Tidak ada gesekan internal atau
mekanis
·
Perbedaan suhu dan tekanan antara
zat kerja dan lingkungan harus infinitesimal
·
Pemampatan atau pemuaian yang
terbatas
·
Aliran arus listrik melalui tahan
adalah nol
·
Reaksi kimia yang terbatas
·
Magnetisasi, polarisasi
·
Pencampuran dua sampel zat yang sama
pada keadaan yang sama
Proses termodinamik yang berlanggsung secara alami
seluruhnya disebut proses ireversibel (irreversibel process). Proses
tersebut berlangsung secara spontan pada satu arah tetapi tidak pada arah
sebaliknya. Proses yang tidak dapat dibalik arahnya dinamakan
proses irreversibel. Contohnya
kalor berpindah dari benda yang bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah.
2.2. Apakah Yang Dimaksud
Dengan Entropi?
Entropi
adalah ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat diubah menjadi
usaha. Besarnya entropi suatu sistem yang mengalami proses reversibel sama
dengan kalor yang diserap sistem dan lingkungannya dibagi suhu mutlak sistem
tersebut (T). Entropi adalah fungsi keadaan, nilainya pada suatu
keadaan setimbang dapat dinyatakan dalam variabel-variabel yang menentukan
keadaan sistem. Asas kenaikan entropi dapat dinyatakan bahwa entropi selalu naik pada tiap proses
ireversibel. Karena itu dapat dikatakan bahwa entropi dari suatu sistem
terisolasi sempurna selalu naik tiap proses ireversibel.
Dalam proses
adiabatik, d’Q = 0, dan dalam proses adaibatik ireversibel d’Qr = 0.
Oleh karena itu dalam proses adibatik reversibel, ds = 0 atau ini berarti bahwa
entropi S tetap. Proses demikian ini disebut pula sebagai proses insentropik.
Jadi:
d’Qr
= 0 dan dS = 0
Dalam proses isotermal reversibel, suhu T tetap,
sehingga perubahan entropi
Untuk
melaksanakan proses semacam ini maka sistem dihubungkan dengan sebuah reservoir
yang suhunya berbeda. Jika arus panas mengalir masuk kedalam sistem, maka Qr
positif dan entropi sistem naik. Jika arus panas keluar dari sistem Qr
negatif dan entropi sistem turun.
Contoh
proses isotermal reversibel ialah perubahan fase pada tekanan tetap. Arus panas
yang masuk kedalam sistem per satuan massa atau per mol sama dengan panas
transformasi 1, sehingga perubahan entropi jenisnya menjadi :
Jika dalam suatu proses terdapat arus panas
antara sistem dengan lingkungannya secara reversibel, maka pada hakekatnya suhu
sistem dan suhu lingkungan adalah sama. Besar arus panas ini yang masuk kedalam
sistem atau yang masuk kedalam lingkungan disetiap titik adalah sama, tetapi
harus diberi tanda yang berlawanan. Karena itu perubahan entropi lingkungan
sama besar tapi berlawanan tanda dengan perubahan entropi sistem dan jumlahnya menjadi nol.
Sebab sistem bersama dengan lingkungannya membentuk dunia, maka boleh dikatakn
bahwa entropi dunia adalah tetap. Hendaknya diingat bahwa pernyataan ini
berlaku untuk proses reversibel saja.
Keadaan
akhir proses irreversibel itu dapat dicapai dengan ekspansi reversibel. Dalam
ekspansi semacam ini usaha luar haus dilakukan. Karena tenaga dakhil sistem
tetap, maka harus ada arus panas yang mengalir kedalam sistem yang sama
besarnya dengan usaha luar tersebut. Entropi dalam gas dal proses reversibel
ini naik dan kenaikan ini sama dengan kenaikan dalam proses sebenarnya yang
irreversibel, yaitu ekspansi bebas.
2.3. Bagaimanakah Asas Kenaikkan Entropi?
Hukum
keseimbangan / kenaikan entropi menyatakan bahwa “Panas tidak bisa mengalir
dari material yang dingin ke yang lebih panas secara spontan”. Entropi adalah
tingkat keacakan energi. Jika satu ujung material panas, dan ujung satunya
dingin, dikatakan tidak acak, karena ada konsentrasi energi. Dikatakan
entropinya rendah. Setelah rata menjadi hangat, dikatakan entropinya naik.
Dalam
pembahasan proses-proses ireversibel dalam pasal terdahulu, didapatkan bahwa
entropi dunia (unuiverse) selalu naik. Hal ini juga benar untuk semua proses
ireversibel yang sudah dapat dianalisa. Kesimpulan ini dikenal sebagai asas
kenaikan entropi dan dianggap sebagai bagian dari hukum kedua termodinamika.
Asas ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
“Entropi dunia selalu naik pada setiap proses ireversibel”
Jika
semua sistem yang berinteraksi di dalam suatu proses di lingkungi dengan bidang
adiabatik yang tegar, maka semua itu membentuk sistem yang terisolasi sempurna
dan membentuk dunianya sendiri. Karena itu dapat dikatakan bahwa entropi dari
suatu sistem yang terisolasi sempurna selalu naik dalam proes ireversibel yang
terjdai dalam sistem itu. Sementara itu entropi tetap tidak berubah dalam sistem
yang terisolasi jika sistem itu mengalami proses reversibel.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Proses reversibel adalah proses termodinamik yang
dapat berlanggsung secara bolak-balik. Proses termodinamik yang berlanggsung secara alami
seluruhnya disebut proses ireversibel (irreversibel process). Proses
tersebut berlanggsung secara spontan pada satu arah tetapi tidak pada arah
sebaliknya.
Entropi
adalah ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat diubah menjadi
usaha. Besarnya entropi suatu sistem yang mengalami proses reversibel sama
dengan kalor yang diserap sistem dan lingkungannya dibagi suhu mutlak sistem
tersebut (T).
Dalam
pembahasan proses-proses ireversibel dalam pasal terdahulu, didapatkan bahwa
entropi dunia (unuiverse) selalu naik. Hal ini juga benar untuk semua proses
ireversibel yang sudah dapat dianalisa. Kesimpulan ini dikenal sebagai asas
kenaikan entropi dan dianggap sebagai bagian dari hukum kedua termodinamika.
Asas ini dapat dirumuskan sebagai berikut.
“Entropi dunia selalu naik pada setiap proses ireversibel”
3.2. Saran
Melalui
pembahasan dari materi ini, kami menganjurkan supaya kita para pembaca memahami
dengan baik proses reversibel dan ireversibel serta mengetahui entropi dan asas
kenaikannya. Selain itu, kami juga menyarankan agar lebih giat membaca
buku-buku yang membahas materi ini agar dapat lebih menguasai materi ini dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Ainie Khuriati Riza Sulistiati. 2010. Termodinamika.
Edisi I. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kanginan,
Marthen. 2006. Fisika untuk SMA Kelas XI
Jilid 2. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
(Di
akses tanggal 19 Desember 2012
LAMPIRAN
1
1.1
Pertanyaan
1. Jelaskan
perubahan Entropi dengan menggunakan contoh soal!
2. Entopi
adalah ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat diubah menjadi
usaha. Dari pernyataan diatas, jelaskan mengapa energi atau kalor tidak bisa
diubah menjadi usaha?
3. Jelaskan
rumus perubahan entropi dibawah ini!
1.2
Jawaban
1. Misal
diambil contoh soal:
Mula-mula
sebuah wadah berisi 0,3m3 gas nitrogen (anggap sebagai gas ideal)
bertekanan 10 kPa dan suhu 250C dimampatkan sampai tekanan jadi dua
kalinya dan volumenya menjadi 0,2m3. Tentukan perubahan entropi
jenisnya!
Diketahui:
Keadaan
awal : V1 = 0,3 m3,
p1= 10 kPa= 104 Pa, T1= 250C = 298
K
Keadaan
akhir : V2 = 0,2 m3,
p2 = 20 kPa = 2 x 104 Pa
cp
= 1,0416 KJ/kg
cv = 0,7448 KJ/kg
R= 296,93 joule/kgm-mol K
Ditanya: Perubahan entropi jenisnya
(s2 - s1)?
Penyelesaian:
Untuk
menghitung perubahan entropi, pertama-tama harus dihitung suhu pada keadaan akhir:
Perubahan
entropi dapat dihitung dengan menggunakan persamaan:
2.
Diketahui:
Ditanya:
penjelasan rumus diatas?
Penyelesaian:
Proses
ireversibel (d’Qr = 0) dan proses reversibel (dS = 0) yang berarti
bahwa entropi
S tetap.
Jadi:
d’Qr
= 0 dan dS = 0
Dalam proses
isotermal reversibel, suhu T tetap, sehingga perubahan entropi:
Atau bisa
ditulis:
3. Entopi
adalah ukuran banyaknya energi atau kalor yang tidak dapat diubah menjadi usaha.
Jelaskan mengapa energi atau kalor tidak bisa diubah menjadi usaha?
Jawab:
Karena ini sesuai dengan hukum ke 2
termodinamika yaitu hukum kekekalan energi. Bahwa energi itu kekal, tidak semua
energi atau kalor bisa diubah menjadi usaha 100%. Jika semua itu terjadi, maka
akan melanggar hukum kekekalan energi. sehingga sisa dari energi yang tidak
menjadi usaha itulah yang diubah menjadi energi lain yang disebut entropi.
Jadi, energi atau kalor tidak bisa
diubah menjadi usaha sebab energi itu kekal.